Hay Sobat... kali ini aku mau cerita sedikit nih tentang dunia medis. kalian tau gak sih bahwa jantung itu merupakan organ vital pada tubuh kita yang wajib kita jaga. jangan sampek kita sia-siakan hidup dengan tidak menjaga jantung kita, apalagi kalau sampai terjadi henti jantung, aduuhh ngeri banget bukan. saat ini memang penyakit jantung merupakan pembunuh terbanyak lo sobat... nah kalian tau gak sih bahwa apabila terjadi henti jantung kita dapat melakukan tindakan awal lo,, yaitu dengan RJP. Apa sih RJP itu??? nah mari kita bahas ya.....
RJP (Resusitasi jantung paru)
Resusitasi jantung paru (RJP) meliputi
evaluasi dan intervensi serial untuk mendukung fungsi jantung dan paru. Ketika
terjadi henti jantung , jantung berhenti berdenyut dan sirkulasi terganggu. Kematian orang akan
segera berlangsung bila sirkulasi tidak segera diperbaiki. Otak merupakan organ
yang paling sensitive, dimana kerusakan permanen dan irreversibel akan terjadi
bila terjadi henti jantung selama 4 sampai 6 menit. Oleh karena itu RJP harus
dikerjakan sedini mungkin.
LANGKAH-LANGKAH RJP
Langkah 1 EVALUASI RESPON
KORBAN
Periksa dan
tentukan dengan cepat bagaimana respon korban. Penolong harus menepuk atau mengguncang
korban dengan hati-hati pada bahunya dan bertanya dengan keras: “Halo! halo! Apakah anda baik-baik saja ?”
Hindari
mengguncang korban dengan kasar karena dapat menyebabkan cidera. Juga hindari
pergerakan leher yang tidak perlu bila ada cedera kepala dan leher.
Jika korban tidak
berespon, berarti korban tidak sadar.
Korban tidak sadar
mungkin karena:
• Sumbatan jalan
nafas karena makanan, sekret, atau lidah yang jatuh ke belakang.
• Henti nafas.
•. Henti jantung,
yang umumnya di sebabkan serangan jantung.
Langkah
2 MENGAKTIFKAN EMERGENCY MEDICAL SERVICE (EMS)
Jika korban tidak
berespon, panggilah bantuan dan segera hubungi ambulan 118.
Penolongan harus
segera mengaktifksn EMS setelah dia memastikan korban tidak sadar dan
membutuhkan pertolongan medis.
Jika terdapat
orang lain di sekitar penolongan minta dia untuk melakukan panggilan. Saat
menghubungi EMS, sebutkan:
• Lokasi korban.
• Nomor telepon yang bisa dihubungi.
• Apa yang terjadi (misalnya serangan
jantung / tidak sadar).
• Jumlah korban.
• Dibutuhkan ambulan segera.
• Tutup telepon setelah diintruksikan
oleh petugas.
Langkah 3 MEMPOSISIKAN
KORBAN
korban harus
dibaringkan di atas permukaan yang keras dan datar agar RJP efektif. Jika korban menelungkup
atau menghadap ke samping, posisikan korban terlentang.
Perhatikan agar
kepala, leher, dan tubuh tersangga, dan balikkan secara simultan saat merubah
posisi korban.
Langkah 4 BUKA JALAN NAFAS
Lakukan manuver head tilt-chin lift untuk membuka
jalan napas. Pada korban tidak sadar, tonus otot terganggu sehingga
lidah jatuh kebelakang dan menutup jaln napas. Pada dasarnya lidah melekat pada
rahang bawah sehingga mengerakkan rahang bawah ke atas akan menarik lidah
menjauh dari tenggorokan dan membuka jalan nafas.
Melakukan manuver
head tilt – chin lift:
• Letakakan satu tangan pada dahi korban dan berikan
tekanan ke arah belakang dengan telapak tangan anda untuk menegadahkan kepala (head tilt).
• Tampatkan jari-jari tangan anda yang lain dibawah
tulang rahang bawah untuk mengangkat dagu keatas ( chin lift).
Memeriksa jalan
nafas (Airway)
• Buka mulut
dengan hati-hati dan periksa bilamana ada sumbatan benda asing.
• Gunakan jari telunjuk untuk mengambil semua sumbatan benda
asing yang terlihat, seperti makanan, gigi yang lepas, atau cairan.
Langkah 5 MEMERIKSA PERNAFASAN (Breathing)
Dekatkan telinga
dan pipi anda ke mulut dan hidung korban untuk mengevaluasi pernapasan (sampai
10 detik):
• Melihat pergerakan nada.
• Mendengarkan suara napas.
• Merasakan hembusan napas dengan pipi.
Langkah 6 BANTUAN NAPAS
DARI MULUT KE MULUT
Bila tidak ada
pernapasan spontan, lakukan bantuan
napas dari mulut ke mulut.
Untuk melakukan bantuan napas dari mulut ke mulut:
• Pertahankan posisi kepala tergadah dan dagu terangkat.
• Tutup hidung dengan menekankan ibu jari dan telunjuk
untuk mencegah kebocoran udara melalui hidung korban.
• Mulut anda harus melingkupi mulut korban, berikan 2
tiupan pendek dengan jeda singkat di antaranya.
• Melepas tekanan pada cuping hidung sehingga
memungkinkan terjadinya ekspirasi pasif
setelah tiap tiupan.
• Setiap napas bantuan harus dapat mengembangkan dinding
dada.
• Durasi tiap tiupan adalah 1 detik.
• Volume ventilasi antara 400-600 ml.
Langkah 7 EVALUASI NADI/TANDA-TANDA SIRKULASI
• Pertahankan posisi head
tilt, tentukan letak jakun atau bagian tengah tenggorokan korban dengan
jari telunjuk dan tengah.
• Geser jari anda ke cekungan di sisi leher yang terdekat
dengan anda ( Lokasi nadi karotis)
• Tekan dan raba dengan hati-hati nadi karotis selama 10
detik, dan perhatikan tanda-tanda sirkulasi (kesadaran, gerakan, pernapasan
atau batuk).
• Jika denyut nadi tidak teraba mulailah kompresi dada.
Langkah 8 MENENTUKAN POSISI TANGAN PADA KOMPRESI DADA
Teknik kompresi
dada terdiri dari takanan ritmis berseri
pada bertengahan bahwa sternum (tulang dada). Cara menentukan posisi tangan
yang tepat untuk kompresi dada.
• Pertahanknan posisi head
tilt, telusuri batas bahwa tulang iga dengan jari sampai ke ujung sternum.
• Letakkan jari
telunjuk di sebelah jari tengah.
• Letakkan tumit
telapak tangan di sebelah jari telunjuk.
Langakah 9 KOMPRESI DADA
• Angkat jari
telunjuk dan jari tengah.
• Letakkan tumit tangan yang lain di atas tangan yang
menempel sternum.
• Kaitkan jari tangan yang di atas pada tangan yang
menempel sternum tidak boleh menyentuh dinding dada.
• Luruskan dan kunci kedua siku
• Bahu penolong di atas dada korban.
• Gunakan berat badan anda untuk menekan dada sedalam 4-5
cm.
• Hitung kompresi:
1 dan 2 dan 3 dan 4 dan 5 dan
1 dan 2 dan 3 dan 4 dan 10 dan
1 dan 2 dan 3 dan 4 dan 15 dan
1 dan 2 dan 3 dan 4 dan 20
dan
1 dan 2 dan 3 dan 4 dan 25 dan
1 dan 2 dan 3 dan 4 dan 30
• Lakukan kompresi dada 100x/menit
• Rasio kompresi dan ventilasi adalah 30 kompresi:2
ventilasi
• Lakukan 5 siklus atau kurang lebih 2 menit
Langkah 10 EVALUASI
• Evaluasi nadi, ’tanda-tanda sirkulasi’ dan pernapasan
setiap 5 siklus RJP 30:2
• Jika nadi tidak
teraba (bila nadi sulit ditentukan dan tidak di dapatkan tanda-tanda sirkulasi,
perlakukan sebagai henti jantung), lanjutkan RJP30:2
• Jika nadi tidak
teraba, periksa pernapasan.
• Jika tidak ada napas, lakukan napas bantuan 12 x
tiupan/menit (satu tiupan tiap 5 detik) dengan hitungan satu ribu, dua ribu, tiga ribu, empat ribu setelah tiap tiupan.
Ulangi sampai 12 x tiupan/menit.
• Jika nadi dan
napas ada, letakkan korban pada posisi recovery
.
• Evaluasi nadi,
’tanda-tanda sirkulasi’ dan pernapasan tiap beberapa menit.
0 Response to " RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU) FOR BLS (BASIC LIFE S8UPPORT)"
Post a Comment